Formulir Kontak

 

Contoh Makalah Psikologi Sosial “Pengaruh Gadget dalam Perkembangan Interaksi Sosial Anak Usia Dini”

aku mau share tugas makalah yang dikerjain dengan bersusah payahhhhhh
siapa tau bisa jadi referensi buat pembentukan makalah kamuuu (kamu, iya kamu)

kalau yang baca pos ini mahasiswa psikologi yang lagi ngedeadline hari h - 1 bikin makalah (pengalaman pribadi)
please jangan di copy paste, karena ini makalahnya jg masih banyak yang perlu di benerin (salah satunya penggunaan angka kita salahh, harusnya I.A.1.a bukan 1.1 1.2 1.3)

inget jangan copas yaaaa,kalau tetap ngotot di copas yawess masukin link blog ini yaaa HAHAHA (pede banget bakal di copas)
well, here it isss!



“Pengaruh Gadget dalam Perkembangan Interaksi Sosial Anak Usia Dini”




Disusun oleh :
Paulus Tan (13150004)
Feren (13150006)
Alice Agraha (13150022)
Sekar Ayuning Pangestu (13150028)
Angelina Kesya (13150041)
Desti Handayani (13150046)

Kelas 2PPS2
Mata kuliah : Psikologi Sosial
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
Universitas Bunda Mulia
2016


Kata Pengantar


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pengaruh penggunaan gadget dalam psikologi sosial, ditinjau dari sudut pandang kami ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengaruh penggunaan gadget dalam psikologi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.




DAFTAR ISI
Kata Pengantar. 2
BAB I PENDAHULUAN.. 1
1.1         Latar Belakang. 1
1.2         Rumusan Masalah. 3
1.3         Tujuan. 3
1.4         Manfaat 3
1.5         Sistematika Penelitian. 4
BAB II LandasanTeori 5
2.1         Gadget 5
2.2         Sejarah Gadget 5
2.3         Pengertian Anak Usia Dini 5
2.4         Pengertian Interaksi Sosial 6
2.5         Hubungan Gadget Terhadap Perkembangan Interaksi Sosial pada Usia Dini 6
2.6         Manfaat Gadget 7
BAB III METODOLOGI. 9
3.1         Jenis Penelitian. 9
3.1.1          Waktu dan Lokasi Penelitian. 9
3.1.2          Subyek Penelitian. 9
3.1.3          Instrumen Penelitian. 9
3.2         Jenis Data dan Pendekatan. 9
3.3         Teknik Pengumpulan Data. 10
3.4         Teknik Analisis data. 10
DAFTAR PUSTAKA.. 11





BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

Saat anak sedang dalam usia dini, anak dalam tahap untuk mengeksplor dan berinteraksi secara langsung terhadap dunia sekitar. Anak usia dini secara umum menghabiskan waktunya dengan bermain dan mencoba hal-hal baru. Tidak jarang mereka bermain dan memuaskan rasa penasaran mereka melalui gadget, karena gadget merupakan suatu alat yang menarik. Namun walaupun gadget sesuatu yang menarik, anak-anak seharusnya tetap menghabiskan lebih banyak waktu dengan bermain bersama teman teman mereka. Bukan bermain dengan gadgetnya sendirian di kamar. Tetapi sayangnya di zaman modern ini, anak-anak jauh lebih suka menghabiskan waktunya dengan gadgetnya, bukan dengan teman teman nya.

Perkembangan gadget sangat berpengaruh dalam perkembangan kehidupan manusia. Gadget telah membantu manusia dari hal yang simpel seperti mencari informasi dengan mudah hingga ke hal-hal yang luar biasa seperti membuat manusia dapat pergi ke bulan. Tidak dapat di pungkiri bahwa gadget sangat membantu kehidupan manusia. Belakangan ini, penggunaan gadget tidak saja menjadi dominasi orang dewasa. Smartphone, tablet, notebook dan aneka gadget lainnya juga sudah jamak digunakan anak-anak kita. Fenomena ini paling mudah kita temui pada anak yang berasal dari keluarga berada dimana gadget bukan lagi menjadi barang mewah bagi mereka. Sebagian lagi anak memang difasilitasi oleh orang tuanya untuk sibuk ber-gadget ria agar orang tua lebih leluasa beraktivitas tanpa perlu terus-terusan mendampingi anaknya. Ada juga orang tua yang mungkin bermaksud mengenalkan teknologi gadget itu sejak dini kepada anak-anaknya. 

Anak-anak yang sedang berada dalam masa serba ingin tahu juga akan senang jika dihadiahkan gadget oleh orang tuanya. Apalagi dengan perkembangan teknologi informasi, anak-anak sekarang ini rasanya jauh lebih “sadar teknologi” dibanding generasi-generasi di belakangnya. Saya perhatikan anak-anak sekarang bisa dengan mudah mengakses aplikasi dalam gadget yang baru didapatinya. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk menguasai fitur-fitur gadget tersebut. 

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengingatkan para orangtua untuk mengontrol anak mereka yang sudah bermain gadget. Sebab, dari memegang gadget seperti handphone (HP) maupun tablet, anak bisa mendapat berbagai informasi yang belum tersaring dengan baik (www.kompas.com).

Jadi orangtua, walaupun memberikan itu (gadget), harus mengontrol anak-anak yang menggunakannya. Ada jam-jam tertentu anak pegang HP, ada jam-jam tertentu anak bersama orangtua,

Menurut kami, perkembangan teknologi turut membawa perubahan perilaku pada anak. kami khawatir, anak bisa dengan bebas membuka situs pornografi. 

Penggunaan gadget usia dini menurut kami dapat mengganggu konsentrasi belajar anak dan kurangnya interaksi sosial. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, yaitu prostitusi online yang merupakan dampak buruk dari perkembangan teknologi. 
30 juta anak-anak dan remaja di Indonesia adalah pengguna internet dan media digital. Demikian hasil survei Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerjasama dengan UNICEF berjudul Digital Citizenship and Safety menyebutkan.
Dilkutip dari (www.Liputan6.com),
Hasil studi Kominfo ini (liputan6.com) menjelaskan alasan utama anak-anak dan remaja mengakses internet mulai dari memenuhi tugas-tugas sekolah hingga hanya sekadar memenuhi kebutuhan pribadi untuk bergaul atau hiburan.
Kita harus mendorong anak-anak dan remaja untuk menggunakan internet sebagai alat yang penting untuk membantu pendidikan, meningkatkan pengetahuan, dan meraih kualitas kehidupan yang lebih baik
Teknologi dan informasi baru selalu menarik perhatian anak-anak dan remaja, hal ini menjadi perhatian dan kekhawatiran UNICEF Country Representative of Indonesia, Angela Kearney.
Kaum muda selalu tertarik untuk belajar hal-hal baru, namun terkadang mereka tidak menyadari resiko yang dapat ditimbulkan. Penelitian ini penting untuk memastikan ada keseimbangan resiko dan peluang dari penggunaan teknologi
Hasil studi "Digital Citizenship Safety among Children and Adolescents in Indonesia" ini juga memberikan kesimpulan bahwa sebanyak 400 responden yang berusia 10 - 19 tahun hampir semuanya tidak setuju terhadap isi pornografi di internet.
Namun, sejumlah besar anak dan remaja telah terekspos dengan konten pornografi, terutama ketika muncul secara tidak sengaja (pop up) atau dalam bentuk iklan yang bernuansa vulgar. Untuk mengatasi hal tersebut rekomendasi utama yang dihasilkan dari studi ini salah satunya meningkatkan  peranan orang tua, sekolah dan pendidikan integrasi media digital, seperti yang tertera pada hasil riset "Mengenai Perilaku Anak dan Remaja Dalam Menggunakan Internet" di website Kominfo.

1.2         Rumusan Masalah

Apakah gadget dapat mempengaruhi interaksi sosial pada anak usia dini?
Mengapa gadget dapat mempengaruhi anak usia dini dalam interaksi sosial?
Bagaimana pengaruh gadget terhadap interaksi sosial pada anak usia dini?

1.3         Tujuan

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gadget terhadap interaksi sosial anak usia dini.

1.4         Manfaat

Untuk mengetahui pengaruh gadget terhadap interaksi sosial pada anak usia dini.
Untuk mengetahui alasan mengapa gadget dapat mempengaruhi anak usia dini.
Untuk mengetahui alasan gadget dapat mempengaruhi interaksi sosia anak usia dini.

1.5         Sistematika Penelitian

Untuk mempermudah pembaca menulusuri dan memahami isi makalah ini, disini kami akan simpulkan pada bab 1 mengenai latar belakang terdapat penjelasan mengenai gadget, dampak, penelitian, fenomena dan sebagainnya. Lalu pada bab 2 adalah landasan teori terdapat penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian gadget serta interaksi sosial. Dan terakhir pada bab ke tiga yaitu metodologi penelitian. Pada bab tersebut kami menjelaskan mengenai bagaimana kami meneliti mengenai pengaruh gadget pada perkembangan interaksi sosial anak usia dini.




BAB II
LandasanTeori


2.1         Gadget

Gadget merupakan sebuah inovasi dari teknologi terbaru dengan kemampuan yang lebih baik dan fitur terbaru yang memiliki tujuan maupun fungsi lebih praktis dan juga lebih berguna. Gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Contoh-contoh dari gadget di antaranya adalah telepon pintar (smartphone) seperti iphone dan blackberry, serta netbook (perpaduan antara komputer portabel seperti notebook dan internet).

2.2         Sejarah Gadget

Kata gadget sering muncul dalam buku yang ditulis oleh Vivian Drake berjudul “Above the Battle” yang diterbitkan pada 1918.Dalam buku itu tertulis sebuah kutipan seperti ini “Our ennui was occasionally relieved by new gadgets. Gadget  is the Flyng slang for invention! Some gadgets were good, some comic and some extraordinary”. Pada saat ini istilah gadget berkonotasi sebuah kekompakan dan mobilitas.

2.3         Pengertian Anak Usia Dini

Pengertian Anak usia dini secara umum adalah anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun. Jadi mulai dari anak itu lahir hingga ia mencapai umur 6 tahun ia akan dikategorikan sebagai anak usia dini. Beberapa orang menyebut fase atau masa ini sebagai ‘golden age” karena masa ini sangat menentukan seperti apa mereka kelak jika dewasa baik dari segi fisik, mental maupun kecerdasan. Tentu saja ada banyak faktor yang akan sangat mempengaruhi mereka dalam perjalanan mereka menuju kedewasaan, tetapi apa yang mereka dapat dan apa yang diajarkan pada mereka pada usia dini akan tetap membekas dan bahkan memiliki pengaruh dominan dalam mereka menentukan setiap pilihan dan langkah hidup.

2.4         Pengertian Interaksi Sosial

Berdasrkan Kamus besar Bahasa Indonesia, Interaksi sosial adalah hal saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi, antar hubungan.
Sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antara perse-orangan dan orang perseorangan, antara perseorang dan kelompok, dan antara kelompok dan kelompok;
Verbal adalah hubungan atntara orangyang satu dan yang lain dengan menggunakan bahasa, ber-in-ter-ak-si adalah mengadakan interaksi

2.5         Hubungan Gadget Terhadap Perkembangan Interaksi Sosial pada Usia Dini


1.      Anak Akan Menjadi Pasif
Studi terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Infant Behavior and Development menemukan bahwa menonton televisi akan meningkatkan risiko keterlambatan perkembangan kognitif, motorik, dan bahasa pada anak usia di bawah usia dua tahun. Semakin panjang durasi interaksi anak dengan perangkat elektronik, maka semakin parah gangguan yang dialaminya.

Para peneliti pun meyakini bahwa apabila anak semakin tergantung pada alat elektronik, maka hubungannya dengan orangtua pun akan merenggang dan dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan tersebut. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk tetap berinteraksi dengan anak. Lakukan obrolan ringan atau bacakan dongeng sebelum tidur agar anak bisa berinteraksi dengan Anda. 

2.      Anak Menjadi Pemalas dan Berpotensi Obesitas
Beberapa penelitian menunjukkan, terlalu sering berinteraksi dengan perangkat elektronik memicu otak melepaskan dopamin. Zat ini dilepaskan ketika Anda melihat sesuatu yang menarik dan penghargaan. Namun, memiliki kebiasaan berinteraksi dengan gadget sejak kecil membuat anak mencari penghargaan dari perangkat tersebut, akhirnya ia lebih memilih duduk dengan gadget ketimbang bermain dengan anak lain.

Perilaku semacam ini juga menggantikan aktivitas lain. Itulah mengapa kebiasaan interaksi dengan perangkat elektronik dikaitkan dengan tingkat obesitas. siswa TK yang menonton televisi selama satu jam sehari cenderung mengalami peningkatan risiko obesitas.

3.      Anak Alami Gangguan Perilaku
Sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2014 pada jurnal Pediatrics menyebut bahwa bayi yang rewel biasanya lebih banyak menonton televisi. Menurut para peneliti, perilaku bayi ini diyakini lantaran perangkat elektronik mengganggu pola tidur anak. 

Namun demikian, studi lain menunjukkan bahwa seringnya waktu yang dihabiskan di depan layar kaca saat bayi tumbuh dewasa akan berkorelasi dengan masalah-masalah perilaku. Solusinya, sering-seringlah menghabiskan waktu dengan bermain bersama anak.

4.      Anak Berisiko Menderita Rabun Dekat
Tingkat rabun dekat di seluruh dunia semakin meningkat. Meskipun gangguan pada mata banyak dipengaruhi faktor keturunan, namun beberapa ahli meyakini bahwa penggunaan gadget dan penglihatan yang buruk ternyata saling berkait. Hal ini berhubungan juga dengan kebiasaan anak meletakkan layar ponsel atau tablet dengan jarak yang terlalu dekat dengan mata. 

Untuk menghindari risiko gangguan penglihatan pada anak, seringlah mengajak anak beraktivitas di luar ruangan. Sebab, sebuah studi yang dilakukan di Australia menemukan bahwa semakin jarang anak berkativitas di luar ruangan, maka ia akan lebih berisiko menderita rabun dekat.

2.6         Manfaat Gadget

Terjalin interaksi dan komunikasi ketika orang tua mengenalkan dan membimbing anak tentang tata cara penggunaan gadget. Contohnya dengan memperkenalkan game yang ada edukasinya otomatis anak akan mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan yang anak lihat dalam game tersebut, kemudian Anda berikan penjelasan yang baik melalui gadget tersebut. Kemudian, lebih dekat dan perhatian. Saat anak mulai main gadget dan senang bermain game, baiknya Anda temani dan ajak menonton video bersama pada gadget tersebut. Dengan begitu Anda bisa menonton bersama anak melalui media gadget tersebut seraya memberikan arah atau edukasi dari film atau video yang sedang Anda dan Anak lihat bersama dari gadget itu.




BAB III
METODOLOGI


3.1  Jenis Penelitian


Penelitian yang kami lakukan ini merupakan penelitian secara kualitatif dengan menggunakan penelitian non eksperimen. Penelitian non eksperimen adalah penelitian yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah variabel subjek penelitian menurut keadaan apa adanya, tanpa ada manipulasi (intervensi) penelitian.

3.1.1   Waktu dan Lokasi Penelitian

Pelaksanaan interview akan dilakukan di Bunda Mulia International School pada hari selasa, tanggal 15 maret 2016, pukul 06:00 WIB sampai pukul 9:00 WIB

3.1.2        Subyek Penelitian


Subyek penelitian adalah orang, temapt, atau benda yang diamati dalam rangka pembubutan sebagai sasaran (Kamus Bahasa Indonesia, 1989: 862). Subyek dalam penelitian ini adalah anak usia dini yang berada di BMIS dengan jumlah 20 responden.

3.1.3        Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dalam penelitian ini alat yang digunakan adalah alat perekam suara untuk melakukan wawancara.

3.2  Jenis Data dan Pendekatan


Data penelitian ini adalah data kualitatif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, data kualitatif adalah data tidak berbentuk angka yang diperoleh dari rekaman, pengamatan, wawancara, atau bahan tertulis. Sedangkan bentuk data penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif korelasional. Menurut Creswell, korelasional merupakan suatu uji statistic untuk menentukan kecenderungan atau pola untuk dua atau lebih variable atau data bervariasi secara konsisten.

3.3  Teknik Pengumpulan Data


Wawancara (interview)
Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik wawancara yang terstruktur. Berikut pertanyaan wawancara :
1.         Bagaimana cara mengawasi anak anda ketika bermain gadget?
2.         Bagaimana gadget dapat memberikan dampak positif bagi anak anda?
3.         Bagaimana cara mengatur waktu anak anda dalam bermain gadget?
4.         Menurutanda, bagaimana gadget dapat mengganggu perkembangan anak anda?
5.         Bagaimana gadget dapat mengganggu interaksi sosial anak?

3.4  Teknik Analisis data


Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan cara menganalisa/memeriksa data, mengorganisasikan data, memilih dan memilahnya menjadi sesuatu yang dapat diolah, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting berdasarkan kebutuhan dalam penelitian dan memutuskan apa yang dapat dipublikasikan. Langkah analisis data akan melalui beberapa tahap yaitu: pengumpulan data, mengelompokkannya, memilih dan memilah data, lalu kemudian menganalisanya. Analisa data ini berupa narasi dari rangkaian hasil penelitian yang muaranya untuk menjawab rumusan masalah.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


DAFTAR PUSTAKA


VandenBos, Gary. APA Dictionary of Psychology. 2007. Washington DC: American Psychological Association.

Departemen Pendidikan Nasional.Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. 2008. Indonesia: Gramedia Pustaka Utama.

http://health.kompas.com/read/2015/11/21/170000223/Menteri.Yohana.Anak.Main.Gadget.Perlu.Dikontrol

http://news.liputan6.com/read/831545/30-juta-anak-melek-internet-hati-hati-dampak-negatifnya

http://female.kompas.com/read/2015/05/29/090000820/4.Dampak.Buruk.Gadget.Bagi.Anak

http://tekno.liputan6.com/read/2305979/manfaat-positif-teknologi-untuk-orang-tua-dan-anak



Total comment

Author

Unknown

0   komentar

Cancel Reply